Tragedi Kanjuruhan Pemerintah Bentuk TGIPF
🅢𝗎𝖺𝗋𝖺𝖻𝗎𝗋𝗎𝗁𝗇𝖾𝗐𝗌.𝖼𝗈𝗆 – Jakarta – Usut terang benderang tragedi Kanjuruhan pemerintah pusat menggelar rapat koordinasi lintas kementerian pada hari ini, Senin (3/10), untuk membahas penanganan tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari seratus suporter tim bola Arema FC atau Aremania.
“Pemerintah membentuk tim gabungan independen pencari fakta atau TGIPF yang akan dipimpin langsung Menko Polhukam yang anggotanya akan ditetapkan dalam 24 jam ke depan,” ujar Menko Polhukam Mahfud MD di kantornya, Jakarta Pusat, seperti dilansir CNN Indonesia.
“Tugasnya akan diselesaikan atau kira-kira selesai dalam dua pekan ke depan,” imbuhnya.
Rapat yang berlangsung di Kantor Kemenko Polhukam itu diikuti sejumlah menteri lainnya.Beberapa yang terlihat di antaranyaMendagri Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, danDeputi V Kepala Staf Kepresidenan RI Jaleswari Pramodhawardani.
Mahfud mengatakan TIGPF itu akan terdiri atas pejabat dari kementerian terkait, organisasi profesi olahraga sepak bola, pengamat akademisi, dan media massa.
Sebagai informasi, Tragedi Kanjuruhan berawal ketika sejumlah suporter Arema FC atau Aremania turun ke lapangan ketika timnya dikalahkan Persebaya dengan skor 2-3. Aparat kemudian mengamankan, dan mengawal para pemain dan ofisial kembali ke ruang ganti. Selain itu, mereka pun mencoba untuk membuyarkan massa di lapangan hingga menggunakan gas air mata yang juga berdasarkan kesaksian dilontarkan pula ke arah tribun.
Para Aremania yang berada di tribun pun panik, sehingga berdesak-desakan keluar dari stadion. Di tengah kepanikan itu, banyak penonton mengalami sesak napas, terjatuh, dan terinjak-injak hingga tewas.
Sejauh ini, pemerintah melalui Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan berdasarkan hasil verifikasi per Minggu (2/10), jumlah total korban Tragedi Kanjuruhan adalah 448 orang, di mana 125 di antaranya tewas.
Foto: Mahfud MD, tangkapan kamera Twitter.